Bintang dan Matahari, berwarna kuning sangat pucat. Matahari? Ya, Matahari juga disebut bintang, mengapa? Karena dalam tata surya sesuatu yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut sebagai bintang. Kembali ke permasalahan, bintang-bintang memiliki ragam warna sangat indah sekali.
Perbedaan warna bintang tergantung pada suhu mereka yang sangat berbeda-beda. Beginilah penjabaranya. Cahaya adalah radiasi yang bergerak dalam gelombang. Jarak antara puncak satu gelombang dan puncak gelombang berikutnya disebut sebagai panjang gelombang. Gelombang cahaya sangat pendek. Sependek apa? Bayangkan membagi satu sentimeter menjadi 100.000 bagian. Beberapa dari bagian ini disatukan adalah panjang gelombang cahaya.
Walaupun panjang gelombang luar biasa kecil, sidikit lebih banyak atau sedikit saja membuat perbedaan besar pada apa yang kita lihat. Itu karena mata kita melihat panjang gelombang yang berbeda sebagai warna yang berbeda. Gelombang cahaya merah, misalnya, kira-kira satu setengah kali panjang gelombang cahaya biru. (Cahaya putih terlihat dari banyak panjang gelombang, atau warna, berbeda).
Kita tahu dari pengalaman sehari-hari bahwa warna sebuah benda dapat berubah saat suhunya berubah. Ambil tongkat besi dan masukkan keperapian. Saat besi hitam dingin memanas, kilau pucat kemerahan menyebar di permukaannya. Saat bertambah panas, besi menjadi semakin merah. Kalau kamu masih bias terus memanaskan besi itu tanpa membuatnya meleleh, tongkat besi itu akan berubah warna dari merah ke oranye ke kuning ke putih, dan akhirnya ke biru.
Perlu diingat : Matahari kita yang kekuningan bersuhu sekitar 5.500 o C di permukaannya. Bagian luar bintang biru terpanas suhunya dapat mencapai lebih dari 33.000 oC.
Jika kamu dapat melihat Bumi mengelilingi Matahari, kamu mungkin menganggap planet kita posturnya jelek sekali. Bumi mengitari matahari dengan miring ke satu sisi, seperti perahu layar yang tertiup angin kencang. Bumi miring sekitar 23,5 dari tegak lurus. Menjadi begitu, kata para ilmuwan, akibat tabrak menabrak dahsyat yang membentuk tata surya kita sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu.
Matahari, Bumi, dan delapan planet lain di tata surya kita terbentuk dari awan, gas dan debu yang berotasi di ruang angkasa. Para ilmuwan memperkirakan Bumi tumbuh menjadi benda langit berukuran planet saat partikel-partikel saling brtabrakan, dan saling menyatu untuk membentuk kepingan-kepingan yang lebih besar. Saat jutaan tahun berlalu, bongkah-bongkah yang bertabrakan itu semakin besar, dunia-dunia kecil bertabrakan dengan dunia-dunia kecil lain dan planet tumbuh. (Bulan Bumi mungkin terbentuk ketika benda langit yang cukup besar menghantam Bumi yang masih merah dan panas. Menurut para ilmuwan pastilah ada satu tabrakan akhir yang sangat hebat yang membuat Bumi malang yang babak belur sampai ke posisinya yang sekarang.
Kemiringan itu membuat kehidupan di planet kita lebih menarik. Itu membuat dedaunan berubah menjadi merah pada bulan Oktober di Negara-negara utara. Memanggangnya di bulan Agustus, membuat anak-anak menceburkan diri ke kolam renang. Dan kadang-kadang mendatangkan salju tebal di bulan Januari sampai seluruh kota terbenam di dalamnya.
Singkatnya kemiringan itu menghasilkan musim empat jumlahnya. Bagaimana caranya? Karena kemiringan itu, Kutub Utara mendekat ke Matahari selama setengah tahun dan menjauh dari Matahari setengah tahun berikutnya. Di belahan Bumi utara, sinar matahari lebih banyak dan cuaca lebih hangat ketika Kutub utara miring kearah Matahari, dan malam-malam menjadi lebih panjang serta cuaca lebih dingin ketika miring menjauhi Matahari. Jika Bumi didorong agar tegak di porosnya, kata Chapman, musim-musim hampir lenyap. Karena orbit Bumi di sekeliling Matahari bukan lingkaran sempurna, suhu akan turun sedikit saat Bumi berada pada jarak tejauh dari Matahari. Kemudian semua akan menghangat ketika planet kita lebih dekat lagi ketika Matahari. Tetapi variasi kecil itu sangat berbeda dengan musim-musim sebenarnya seperti musim gugur, musim dingin, musim semi, dan musim panas. Tanpa kemiringan Bumi, kata-kata ini tidak akan ada dalam bahasa kita.
Perlu diingat : Para ilmuwan berpendapat benturan hebat menghantam Bumi ke kemiringannya sekarang. Dan kemiringan Bumi-lah yang menyebabkan adanya musim.
Sumber : Einstein aja gak tau
No comments:
Post a Comment